Sunday 24 March 2013

lirik lagu last kiss from avelin sesak sdalam gelap

http://posthardcoress.files.wordpress.com/2013/01/401049_339839962705253_1989866462_n.jpg
Hancurkan saja semua
Saat ku nikmati segalanya
Singkirkan saja rencana
Agar kau buat ku merasa

Kecewa berdosa miliki hati yang
Kau punya ku puja ku anggap busuk semua

Chorus:
Asingkan ragaku dalam gelap
Hingga sesak dan terlelap
Hindarkan jiwaku pada hari
dimana kau akan mencari, ku di sini

Genjat senjata kau kekang
Dan terkam ku dari belakang
Sebaiknya kau berkaca
Jilat ludah yang telah kau cerca
Sempurna semua saat kau pergi dan
Kembali untuknya berdosa membekas akhirnya

Chorus:
Asingkan ragaku dalam gelap
Hingga sesak dan terlelap
Hindarkan jiwaku pada hari
Dimana kau akan mencari
Persetan denganmu alasanmu
Ku anggap naskah tak berlaku
Kabari ku lagi lewat angin
Berhembus halus hempaskanku, membunuhku

pidato tentang alam

Contoh Naskah Pidato Tema Manfaat dan Khasiat Alam

tema khasiat dan manfaat alam yang ada disekitar kita.
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkah dan rahmatNyalah kita semua dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat wal’afiat. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW serta kepada keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita sebagai pengikutNya. Amien....
Bapak-ibu guru yang saya hormati dan teman-teman yang saya cintai dan saya banggakan. Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan pidato tentang “Khasiat dan Manfaat alam yang ada disekitar kita”.
Teman-teman sekalian, tanpa kita sadari banyak sekali manfaat yang telah kita ambil dari alam ini, baik kita sadari maupun tanpa kita sadari kita telah banyak mengambilnya. banyak manfaat yang bisa kita ambil dari alam disekitar kita ini, baik berupa tanaman, sayuran, buah-buahan, sungai dan lain-lain.
Sebagai salah satu contoh... dengan banyaknya para tabib maupun sinse yang menggunakan apa yang ada di alam ini sebagai bahan obat tradisional, ada yang diolah menjadi jamu dan ada juga yang yang diolah menjadi balsem. dan hal ini (pengobatan tradisional tersebut) menjadi banyak pilihan atau alternetif bagi para penderita yang merasa bahwa pengobatan secara medis sudah tidak banyak membantu atau tidak mampu karena harga-harga obat yang semakin melambung tinggi dan tidak terjangkau oleh kalangan bawah.
Manfaat alam lainnya adalah dengan cara memanfaatkan sungai yang ada di dekat kita, para petani ikan memanfaatkan hal itu sebagai sumber penghasilan dengan menanam ikan dan para petani yang lainnya memanfaatkannya sebagai irigasi untuk pengairan sawah-sawah mereka.
Masih banyak contoh lainya yang tidak mungkin saya beberkan satu persatu disini, oleh karena itu... kita harus bijak dalam mengolah alam ini dengan cara mempertahankan keseimbangannya, jangan sampai alam ini malah menjadi becana bagi kita semua.
Temen-teman sekalian, banyak tumbuhan disekitar kita yang sangat bermanfaat bagi kesehatan dan dipakai sebagai salah satu obat alternatif dan ada juga tanaman yang bisa kita gunakan juga sebagai makanan, baik untuk lalab maupun hanya sebagai cemilan. Oleh karena itu, kita sebagai seorang pelajar alangkah baiknya untuk dapat mengenal alam ini secara lebih dekat agar kita bisa lebih memahami dan mengerti akan manfaat dengan apa yang ada disekeliling kita.
wasalamualaikum wrwb

lembaga ekonomi

Lembaga Ekonomi
       A. Pengertian Lembaga dan Organisasi Sosial
Lembaga social adalah himpunan norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat.
Organisasi social adalah suatu unit social yang sengaja dibentuk dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
Perwujudan lembaga social berupa organisasi sosial. Asosiasi atau organisasi social mempunyai peraturan, ketentuan dan tata tertib yang disebut lembaga social. Lembaga sosial bersifat tidak tampak/abstrak, organisasi bersifat nyata/konkret.

B. Lembaga Ekonomi
1. Pengertian
Lembaga ekonomi ialah pranata yang mempunyai kegiatan bidang ekonomi demi terpenuhinya kebutuhan masyarakat.
2. Fungsi, tujuan dan peranan lembaga ekonomi
Fungsi lembaga ekonomi:
• Memberi pedoman untuk mendapatkan bahan pangan
• Memberi pedoman untuk barter dan jual beli barang
• Memberi pedoman untuk menggunakan tenaga kerja dan cara pengupahan
• Memberi pedoman tentang cara pemutusan hubungan kerja
• Memberi identitas diri bagi masyarakat
Tujuan lembaga ekonomi adalah terpenuhinya kebutuhan pokok untuk kelangsungan hidup masyarakat.
 

3 unsur penting dalam kegiatan ekonomi:
1. Produksi
• Ekstraktif : memungut/mengambil langsung dari alam tanpa mengubah sifat dan bentuk barang
• Agraris : dengan mengolah tanah untuk menanam tumbuh tumbuhan
• Industri : dengan mengolah bahan mentah menjadi bahan setengah jadi dan bahan jadi
• Jasa : penyediaan dan layanan bagi orang lain
• Perdagangan : bergerak dibidang jual beli barang, sehingga terjadi perpindahan hak milik.
2. Distribusi dan pemasaran

C. Pola Politik Ekonomi
1. Sisitem feodalisme: sepreangkat lembaga politik dan ekonomi yang menempatkan pemilik tanah (raja) dan prajurit yang menjaga keamanan sebagai pelindung warga, harta benda, dan hak penggunaan tanah.
Feodalisme menempatkan menempatkan posisi petani penggarap dan kaum bangsawan secara diskriminatif. Sisitem ini berlaku sebelum abad ke-20.
2. Sistem merkantilisme: sisitem ekonomi yang Negara bertanggung jawab mengendalikan dan mengarahkan segenap kegiatan ekonomi termasuk melarang masuknya seseorang yang memiliki keterampilan atau mata pencarian satu ke mata pencarian lain.
3. Sistem kapitalisme: reaksi system merkantilisme, kebebasan pemilik modal untuk mengembangkan usahanya dan mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Kapitalisme modern saat ini menganut prinsip pemupukan modal, penciptaan usaha dan ekspansionalisme, seperti Amerika Serikat.
4. Sistem komunisme: paham yang menempatkan partai tunggal dan dictator sebagai wakil rakyat. Semua koordinasi ekonomi ditentukan oleh Negara atau partai yang berkausa.tidak ada peluang untuk bersaing bebas, seperti Kuba dan Korea Utara.
5. Sistem sosialisme: system untuk merombak masyarakat kea rah persamaan hak dan pembatasan hak milik pribadi untuk kesejahteraan masyarakat. Paham ini muncul sebagai reaksi dari ketidakpuasan dan ketimpangan pemilikan modal dan ketidakadilan dari industrialisasi dan kapitalisme.

C. Krisis Ekonomi Global 2008
Singkatnya, krisis ekonomi AS terjadi menurut kompas karena penumpukan hutang nasional AS yang mencapai 8.98 triliun USD, pengurangan pajak korporasi, pembengkakan biaya perang Irak dan Afghanistan, dan yang paling krusial adalah Subprime Mortgage: Kerugian surat berharga property sehingga membangkrutkan Lehman Brothers, Merryl Lynch, Goldman Sachs, Northern Rock, UBS, Mitsubishi UF.
Krisis ekonomi Amerika dimulai dengan pelonggaran peraturan pengucuran kredit bank oleh pemerintah yang menyebabkan kredit bank bisa diakses dengan lebih mudah oleh orang dengan kualifikasi yang tidak meyakinkan dan juga oleh orang yang sebenarnya punya banyak hutang lain. Kebijakan ini juga mendorong spekulasi berlebihan atas properti yang menyebabkan harga properti melambung tinggi hanya dalam waktu beberapa tahun rent apartment juga jadi naik tiap tahun satu waktu, harga2 ini tidak bisa lagi dijangkau oleh pasar, akhirnya penjualan rumah dan apartment merosot drastis, padahal tadinya dibeli dengan hutang utk dijual lagi dengan harga tinggi. Jadilah kredit macet yang buntutnya krisis keuangan di bank yang sekarang mulai terasa di sector riil. Dampaknya belum separah krisis Asia. Yang terkena PHK, para karyawan badan keuangan penyalur kredit atau kontraktor properti yang kehilangan pekerjaan. Dampak yang lain adalah banyak orang tiba-tiba terlilit hutang bank dan rumah mereka yang buat spekulasi tadi disita oleh bank dan dijual murah.. tapi sedikit demi sedikit krisis ini sudah mulai terasa terutama di pasar saham. Harga indeks saham amerika merosot tajam.
Sebuah perusahaan yang go public di Amerika dituntut untuk meningkatkan laba hingga 20 persen tiap tahunnya. Tentang bagaimana caranya, CEO dan direktur yang akan mengaturnya. Pemilik perusahaan atau pemegang saham tidak mau tau yang penting harga saham naik dan laba terus meningkat.
Mengapa harga saham harus selalu naik, alasannya adalah jika saham dijual maka harga saham harus lebih tinggi dari harga saham saat membeli. Dan mengapa laba harus naik? alasannya jika saham tidak dijual maka setiap tahunnya mereka bisa mendapat pembagian laba atau deviden yang bertambah banyak.
Sehingga CEO (chief executive officer) selalu mencari cara untuk melakukan 2 hal di atas tadi. Alasannya agar tetap dapat mempertahankan jabatan dan gaji dan bonus yang selalu meningkat. CEO perusahaan besar di AS bisa 100 kali gaji Presiden Bush. Sehingga antara pemegang saham dan CEO menemukan sumbu temu untuk mendapatkan 2 hal di atas.
Berbagai cara dilakukan hingga melibatkan pelaku politik, banyak kebijakan yang memungkinkan perubahaan aturan dan undang-undang untuk memungkinkan segala cara para CEO tersebut. Bagi pelaku politik keuntungannya adalah mendapatkan dana kampanye dan dukungan.
Dengan cara ini ekonomi AS berkembang pesat, semua orang mampu membeli kebutuhan hidup. Sehingga AS memerlukan banyak barang. Jika tidak bisa dibuat di dalam negeri maka pesan dari negara lain. Maka tak heran China memiliki cadangan devisa terbesar yaitu 2 triliun USD karena memasok banyak barang ke AS.
Sudah 60 tahun AS membesarkan perusahaan seperti itu, yang merupakan bagian dari ekonomi kapitalis sehingga AS menjadi penguasa dunia. Tapi itu belum cukup, segala hal harus yang terbaik, terkomputerisasi, bonus yang sudah besar harus dibuat lebih besar lagi. Disinilah ketamakan AS terlihat.
Ketika semua orang sudah membeli rumah, seharusnya tidak ada lagi perusahaan penjual rumah. Namun kenyataannya perusahaan harus meningkatkan penjualan untuk mendapatkan pertumbuhan laba. Maka dicarilah jalan agar rumah terjual lebih banyak. Jika orang sudah memiliki rumah maka diciptakan agar kucing dan anjing juga memiliki rumah. Termasuk mobil.
Namun ketika kucing dan anjing sudah memiliki rumah, siapa lagi yang harus membeli? Maka di tahun 1980, Pemerintah AS mengeluarkan keputusan ‘Deregulasi Kontrol Moneter’, intinya dalam kredit rumah, perusahaan real estate diperbolehkan menggunakan variable bunga. Artinya boleh mengenakan bunga tambahan dari bunga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini merupakan peluang besar bagi perusahaan real estate, broker, asuransi dan keuangan.
Maka, Amerika memberlakukan Paket penyelamatan ekonomi (baillout) Amerika Serikat (AS) senilai US$ 700 miliar, yang disetujui Kongres AS, pada Jumat (3/10), akan menciptakan sentimen positif di pasar keuangan dan pasar modal global. Meski demikian, krisis sektor keuangan, yang dikhawatirkan membawa perekonomian AS menuju resesi masih tetap mengancam perekonomian global, seiring dengan meningkatnya angka pengangguran akibat pemutusan hubungan kerja (PHK) dan turunnya produksi sektor manufaktur di negeri adi daya itu.
 

D. Dampak Bagi Indonesia
Dampak negative krisis ekonomi global pada Indonesia ialah karena pembiayaan kegiatan investasi di Indonesia (baik oleh pengusaha dalam maupun luar negeri) akan terus menciut, penyerapan tenaga kerja melambat dan akibatnya daya beli masyarakat turun-yang akhirnya akan menurunkan pertumbuhan ekonomi. Harga saham perusahaan dalam negeri pun menurun drastis dan nilai mata uang Indonesia menurun disbanding dolar yang menguat.
Pemerintah mengatakan bahwa krisis ekonomi global yang berdampak ke Indonesia ini tidak akan separah krisis moneter 1997-1998 lalu. Krisis ekonomi saat itu sangat parah karena terjadi political crisis, harga minyak turun hingga 20 dolar/barel, kekeringan panjang karena El Nino dan pergolakan konflik di beberapa daerah.
 
Upaya pemerintah ialah pembentukan tim khusus yang merupakan sinergi antara pemerintah, perbankan, dan dunia usaha guna mengantisipasi dampak krisis ekonomi global terhadap Indonesia. Pemerintah perlu meningkatkan kepercayaan pelaku pasar domestik, demi mengantisipasi dampak jangka menengah panjang krisis tersebut. Harus ada sosialisasi kepada masyarakat, bahwa pemerintah siap menghadapi krisis perekonomian AS. Pemerintah dapat memulainya dengan mengatur aliran dana besar yang berpotensi masuk ke negara berkembang, seperti Indonesia, pascapaket penyelamatan (baillout) Pemerintah AS senilai US$ 700 miliar cair. Dengan cara itu, para pemodal akan melirik negara berkembang untuk menempatkan dananya, karena kondisi pasar keuangan tergolong aman dan berpengalaman terhadap krisis. Kalangan usaha juga menginginkan pemerintah secara hati-hati mengendorkan kebijakan uang ketat dan membuat prioritas produk-produk andalan Indonesia yang tetap mendapat dukungan dari perbankan. Kalau tidak, produktivitas akan menurun dan akan ada unemployment. Pemerintah juga diminta untuk diversifikasi pasar ke Timur- Tengah dan Rusia dan tetap menjaga pertumbuhan ekonomi dalam bentuk investasi langsung.

Selain itu, pemerintah dapat melakukan pendekatan kepada korporasi besar yang terkait langsung dengan transaksi bernilai besar, baik di sektor ekspor-impor, pasar modal, serta pasar keuangan (valas). Tujuannya untuk meredam, jangan dibiarkan bebas. Karena dana tersebut, berpotensi menimbulkan krisis, seperti krisis likuiditas yang menimpa sektor perbankan saat ini.
Dengan kebijakan yang tepat, pemerintah dapat menghambat aliran dana itu, baik yang masuk maupun keluar, sehingga tidak berpengaruh besar terhadap instrumen keuangan lokal.
 

contoh karya ilmiah

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada jaman sekarang ini Televisi merupakan media massa elektronik yang mampu meyebarkan berita secara cepat dan memiliki kemampuan mencapai khalayak dalam jumlah tak terhingga pada waktu yang bersamaan. Televisi dengan berbagai acara yang ditayangkannya telah mampu menarik minat pemirsanya, dan membuat pemirsannya ‘ketagihan’ untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan. bahkan bagi anak-anak sekalipun sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas kesehariannya, bahkan acara “nonton tv” sudah menjadi agenda wajib bagi mereka.
Dengan berbagai acara yang ditayangkan mulai dari infotainment, entertainment, iklan, sampai pada sinetron-sinetron dan film-film yang berbau kekerasan, televisi telah mampu membius para pemirsanya (anak-anak, remaja dan orang tua) untuk terus menyaksikan acara demi acara yang dikemas sedemikian rupa, dan di bubuhi dengan assesories-assesories yang menarik, sehingga membuat pemirsanya terkagum-kagum dengan acara yang disajikan. Tidak jarang sekarang ini banyak anak-anak lebih suka berlama-lama didepan televisi dari pada belajar, bahkan hampir-hampir lupa akan waktu makannya. Ini merupakan suatu problematika yang terjadi dilingkungan kita sekarang ini, dan perlu perhatian khusus bagi setiap orang tua untuk selalu mengawasi aktivitas anaknya.
Tidak dipungkiri, dengan adanya media massa televisi ini, banyak sekali manfaat yang bisa kita ambil. Dimana kita akan dengan cepat memperoleh informasi-informasi terbaru yang terjadi dimana pun dan belahan dunia manapun. Dengan adanya televisi akan mempermudah suatu perusahaan atau badan usaha untuk mempromosikan produk-produknya, sehingga konsumen mengetahui dan dapat dengan mudah mencari produk tersebut, serta masih banyak lagi keuntungan-keuntungan yang dapat kita peroleh dengan adanya media televisi.
Jika kita kaji lebih jauh sebenarnya media massa televisi mempunyai fungsi utama yang selalu harus diperhatikan yaitu fungsi informatif, edukatif, rekreatif dan sebagai sarana mensosialisasikan nilai-nilai atau pemahaman-pemahaman baik yang lama maupun yang baru. Namun jika kita lihat kenyataannya sekarang ini, acara-acara televisi lebih kepada fungsi informatif dan rekreatif saja, sedangkan fungsi edukatif yang merupakan fungsi yang sangat penting untuk disampaikan, sangat sedikit sekali. Hal ini bisa kita lihat dari susunan acara-acara televisi, kebanyakan hanya acara-acara sinetron dan infotainment saja. Sedangkan acara-acara yang mengarah kepada edukatif atau pendidikan sangat kecil sekali frekuensinya.
Dwyer menyimpulkan, sebagai media audio visual, TV mampu merebut 94% saluran masuknya pesan – pesan atau informasi ke dalam jiwa manusia yaitu lewat mata dan telinga. TV mampu untuk membuat orang pada umumnya mengingat 50% dari apa yang mereka lihat dan dengar dilayar televisi walaupun hanya sekali ditayangkan. Atau secara umum orang akan ingat 85% dari apa yang mereka lihat di TV setelah 3 jam kemudian dan 65% setelah 3 hari kemudian. Dengan demikian terutama bagi anak-anak yang pada umumnya selalu meniru apa yang mereka lihat, tidak menutup kemungkinan perilaku dan sikap anak tesebut akan mengikuti acara televisi yang ia tonton. Apabila yang ia tonton merupakan acara yang lebih kepada eduatif, maka akan bisa memberikan dampak positif tetapi jika yang ia tonton lebih kepada hal yang tidak memiliki arti bahkan yang mengandung unsur-unsur negatif atau penyimpangan bahkan sampai kepada kekerasan, maka hal ini akan memberikan dampak yang negatif pula terhadap prilaku anak yang menonton acara televisi tersebut. Oleh sebab itu, sudah seharusnya setiap orang tua mengawasi acara televisi yang menjadi tontonan anaknya dan sehingga dapat melakukan proteksi tehadap dampak-dampak yang akan ditimbulkan oleh acara televisi tesebut.
B. Masalah
Dalam makalah ini rumusan masalah yang dapat digunakan adalah :
  1. Bagaimana peranan orang tua dalam mengatasi dampak televisi terhadap anak?
  2. Apa dampak negatif acara televisi terhadap anak?
  3. hal apa yang bisa dilakukan orang tua dalam mengatasi dampak negatif dari televisi?
C. Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan:
  1. Untuk mengetahui peranan orang tua dalam mengatasi dampak televisi terhadap anak.
  2. Untuk mengetahui apa saja dampak negatif yang bisa ditimbulkan oleh televisi
  3. Untuk mengetahui usaha-usaha apa saja yang harus dilakukan orang tua untuk mengatasi dampak negatif dari acara televisi.
D. Manfaat
Makalah ini ditujukan kepada setiap orang tua agar lebih berhati-hati terhadap acara-acara yang disiarkan ditelevisi dan bisa mengantisipasi dampak-dampak yang bisa ditimbulkan dari acara-acara televisi, serta orang tua lebih selektif dalam memilih acara-acara televisi, yang mana cocok untuk perkembangan anaknya dan acara yang mana tidak cocok untuk perkembangan anaknya. Sehingga fungsi televisi sebagai sarana informatif, edukatif, rekreatif dan sebagai sarana mensosialisasikan nilai-nilai atau pemahaman-pemahaman baik yang lama maupun yang baru, dapat berjalan sebagaimana mestinya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian orang tua
Orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu, dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah yang dapat membentuk sebuah keluarga. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh dan membimbing anak-anaknya untuk mencapai tahapan tertentu yang menghantarkan anak untuk siap dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan pengertian orang tua di atas, tidak terlepas dari pengertian keluarga, karena orang tua merupakan bagian keluarga besar yang sebagian besa telah tergantikan oleh keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak. Dengan demikian pengertian keluarga sendiri adalah:
1. Vembriarto (1993: 33) mengatakan bahwa keluarga adalah kelompok sosial yang terdiri atas dua orang atau lebih yang mempunyai ikatan darah, perkawinan atau adopsi.
2. Pujo Suwarno (1994: 11), keluarga adalah suatu ikatan persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis, seorang laki-laki dan seorang perempuan yang tidak sendirian atau dengan anak-anak baik anaknya sendiri atau adopsi dan tinggal dalam sebuah rumah tangga.
3. Tirtaraharja (1995: 50) keluarga diartikan sebagai kelompok primer yang terdiri atas sejumlah orang, karena hubungan semenda dan sedarah. Keluarga itu dapat berbentuk keluarga inti (nuclear family) yang terdiri ayah, ibu dan anak-anak.
Dari beberapa pedapat di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah suatu persekutuan hidup yang diikat oleh perkawinan, hubungan darah atau adopsi. Didalamnya terdapat ayah, ibu dan beberapa anak (keluarga inti) serta kakek-nenek atau yang lain (keluarga diperbesar).
B. Peranan Orang Tua
Menurut Gunarsa ( 1995 : 31 – 38) dalam keluarga yang ideal (lengkap) maka ada dua individu yang memainkan peranan penting yaitu peran ayah dan peran ibu, secara umum peran kedua individu tersebut adalah :
a. Peran ibu adalah :
1) memenuhi kebutuhan biologis dan fisik
2) merawat dan mengurus keluarga dengan sabar, mesra dan konsisten
3) mendidik, mengatur dan mengendalikan anak
4) menjadi contoh dan teladan bagi anak
b. Peran ayah adalah :
1) ayah sebagai pencari nafkah
2) ayah sebagai suami yang penuh pengertian dan memberi rasa aman
3) ayah berpartisipasi dalam pendidikan anak
4) ayah sebagai pelindung atau tokoh yang tegas, bijaksana, mengasihi keluarga.
Dari penjabaran mengenai peranan orang tua diatas, dapat disimpulkan betapa besarnya peranan orang tua dalam memenuhi kebutuhan anaknya, mendidik, mengendalikan anaknya serta menjadi teladan bagi anaknya. Orang tua memiliki tanggung jawab penuh terhadap perkembangan anaknya dan segala aktivitas anaknya serta harus bisa membimbing, mengawasi dan mengarahkan untuk melakukan kebaikan sesuai dengan kepercayaan (agama) yang dianutnya dan norma yang berlaku dimasyarakat.
C. Dampak Televisi Terhadap Anak
Televisi merupakan media massa elektronik yang sangat digemari hampir disegala jenjang usia, baik oleh anak-anak remaja maupun orang dewasa sekalipun. Menonton acara televisi sebenarnya sangat baik bagi anak-anak, remaja dan orang dewasa, dengan catatan apabila menonton televisi tersebut tidak berlebihan, acara yang ditonton sesuai dengan usia, dan bagi anak-anak adanya kontrol/pengawasan dari orang tua. Namun kenyataan yang terjadi, banyak dari anak-anak menonton acara yang seharusnya belum pantas untuk ia saksikan serta kebiasaan menonton televisi telah menjadi kebiasaan yang berlebihan tampa diikuti dengan sikap yang kreatif, bahkan bisa menyebabkan anak bersikap pasif.
Bagi anak-anak, kebiasaan menonton televisi bisa mengakibatkan menurunnya minat baca anak-anak terhadap buku, serta masih banyak lagi dampak negatif lainnya jika dibandingkan dampak positifnya yang hanya sedikit sekali. Anak-anak cenderung lebih senang berlama-lama didepan televisi dibandingan harus belajar, atau membaca buku.
Jika kita melihat acara-acara yang disajika oleh stasiun televisi, banyak acara yang disajikan tidak mendidik malahan bisa dakatakan berbahaya bagi anak-anak untuk di tonton. Kebanyakan dari acara televisi memutar acara yang berbau kekerasan, adegan pacaran yang mestinya belum pantas untuk mereka tonton, tidak hormat terhadap orang tua, gaya hidup yang hura-hura (mementingkan duniawi saja) dan masih banyak lagi deretan dampak negatif yang akan menggrogoti anak-anak yang masih belum mengerti dan mengetahui apa-apa. Mereka hanya tahu bahwa acara televisi itu bagus, mereka merasa senang dan terhibur serta merasa penasaran untuk terus mengikuti acara demi acara selanjutnya. Sudah sepatutnya orang tua menyadari hal ini, mengingat betapa besarnya akibat dari menonton televisi yang berlebihan.
Dibawah ini dicantumkan data mengenai fakta tentang pertelevisian Indonesia :
  1. tahun 2002 jam tonton televisi anak-anak 30-35 jam/hari atau 1.560 – 1.820 jam/tahun, sedangkan jam belajar SD umumnya kurang dari 1.000jam/tahun.
  2. 85% acara televisi tidak aman untuk anak, karena banyak mengandung adegan kekerasa, seks dan mistis yang berlebihan dan terbuka.
  3. saat ini ada 800 judul acara anak, dengan 300 kali tayang selama 170jam/minggu padahal satu minggu hanya ada 24 jam X 7 hari = 168 jam.
  4. 40 % waktu tayang diisi iklan yang jumblahnya 1.200 iklan/minggu, jauh diatas rata-rata dunia 561 iklan/minggu.
Berdasarkan perjabaran diatas, bisa dibayangkan apabila anak-anak yang merupak aset-aset bangsa yang akan meneruskan perjuangan bangsa ini serta yang akan memajukan bangsa ini, sejak kecil telah terbiasa dengan hal yang tidak bermanfaat, maka negara ini yang sudah tertinggal dan terpuruk ini akan semakin terpuruk dan tertinggal dan akhirnya akan menjadi negara yang akan di lecehkan oleh negara lain. Inilah fakta yang bukan hanya untuk kita perhatikan tetapi perlu dilakukan tindakan nyata untuk mengantisipasinya. Yang pastinya diperlukan satu-kesatuan tekat dalam setiap diri orang tua dan anggota masyarakat untuk bisa mengatisipasi dampak yang akan terjadi serta bisa menjadi kontrol bagi pihak penyiar televisi terhadap acara-acara yang ditayangkan oleh setiap stasiun televisi.
Jika kita kaji lebih jauh, dampak negatif dari menonton televisi berlebihan yaitu:
  1. Anak 0–4 tahun, menggangu pertumbuhan otak, menghambat pertumbuhan berbicara, kemampuan herbal membaca maupun maupun memahaminya, menghambat anak dalam mengekspresikan pikiran melalui tulisan.
  2. Anak 5-10 tahun, meningkatkan agresivitas dan tindak kekerasan, tidak mampu membedakan antara realitas dan khayalan
  3. Berprilaku konsumtif karena rayuan iklan
  4. Mengurangi kreatifitas, kurang bermain dan bersosialisasi, menjadi manusia individualis dan semdiri
  5. Televisi menjadi pelarian dari setiap keborosan yang dialami, seolah tidak ada pilihan lain
  6. Meningkatkan kemungkinan obesitas (kegemukan) kaena kurang berkreativitas dan berolahraga
  7. Merenggangkan hubungan antar anggota keluarga, waktu berkumpul dan bercengkrama dengan anggota keluarga tergantikan dengan nonton TV, yang cendrung berdiam diri karena asik dengan jalan pikiran masing-masing
  8. Matang secara seksual lebih cepat asupan gizi yang bagus adegan seks yang sering dilihat menjadikan anak lebih cepat matang secara seksual, ditamah rasa ingin tahu pada anak dan keinginan untuk mencoba adegan di TV semain menjerumskan anak.
Mungkin kita beranggapan dampak televisi tidaklah begitu teralu besar bagi anak-anak, malahan orang tua hanya melarang anak-anaknya untuk tidak menonton film yang berbau pornoaksi, dan membiarkan mereka menonton film yang biasa-biasa saja atau memang film anak-anak, namun sebenarnya film anak-anak yang di tonton oleh anak-anak pun tidak menutup kemungkinan bisa berdampak negatif bagi anak itu sendiri. Sekarang seteleh mengetahui begitu besar dampak televisi bagi anak sudah sepatutunya setiap orang tua membatasi waktu menonton dan mengawasi serta menseleksi acara-acara apa saja yang pantas dan tidak pantas untuk di tonton oleh anak-anak.
D. Peranan Orang Tua Dalam Mengatasi Dampak Negatif Acara Televisi
Setiap orang tua memiliki tanggungjawab untuk selalu mengawasi anaknya dan memperhatikan perkembangannya, oeh sebab itu hal-hal yang sekecil apapun harus bisa diantisipasi oleh setiap orang tua mengenai dampak positif atau negatif yang akan ditimbulkan oleh hal yang bersangkutan. Begitu juga mengenai hal televisi ini, yang sudah nyata dampak negatifnya, sudah sepatutnya setiap orang tua mempersiapkan senjata untuk mengantisipasinya.
Dari begitu banyak dampak yangdiakibatkan oleh tontonan televisi, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan oleh setiap orang tua, yaitu:
  1. Pilih acara yang sesuai dengan usia anak
Jangan biarkan anak-anak menonton acara yang tidak sesuai dengan usianya, walaupun ada acara yang memang untuk anak-anak, perhatikan dan analisa apakah sesuai dengan anak-anak (tidak ada unsur kekerasan, atau hal lainnya yang tidak sesuai dengan usia mereka).
  1. Dampingi anak memonton TV
Tujuannya adalah agar acara televisi yang mereka tonton selalu terkontrol dan orangtua bisa memperhatikan apakah acara tersebut masih layak atau tidak untuk di tonton.
  1. Letakan TV di ruang tengah, hindari menyediakan TV dikamar anak.
Dengan meyimpan TV diruang tengah, akan mempermudah orang tua dalam mengontrol tontonan anak-anaknya, serta bisa mengantisipasi hal yang tidak orang tua inginkan, karena kecendrungan rasa ingin tahu anak-anak sangat tinggi.
  1. Tanyakan acara favorit mereka dan buntu memahami pantas tidaknya acara tersebut untuk mereka diskusikan setelah menonton, ajak mereka menilai karakter dalam acara tersebut secara bijaksana dan positif
  2. Ajak anak keluar rumah untuk menikmati alam dan lingkungan, bersosialisasi secara positif dengan orang lain.
Acara yang bisa dilakukan misalnya hiking, tamasya, siraturahim tempat sanak keluarg dan hal lainnya yang bisa membangun jiwa sosialnya.
  1. Perbanyak membaca buku, letakkan buku ditempat yang mudah dijangkau anak, ajak anak ke toko dan perpustakaan
  2. Perbanyak mendengarkan radio, memutar kaset atau mendengarkan musik sebagai mengganti menonton TV
Hal ini sangat penting untuk dilakukan karena dengan mendenganrkan radio, anak akan terlatih kemampuan mendengarnya, jika kita bandingkan denga menonton televisi hanya merangsang anak untuk mengikuti alur cerita tampa menganalisis lebih lanjut dari apa yang dialihat dan dengar. Begitu juga dengan mendengarkan musik lebih baik dilakukan bila dibandingkan dengan menonton televisi karena bisa melatih perkembangan imajinasi anak.
BAB III
PENUTUP
  1. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat ditarik beberpa kesimpulan diataranya:
1. Disaping memberikan dampa positif, televisi juga dapat memberikan dampak negatif bagi pemirsannya khususnya anak-anak. Bahkan apabila dikaji lebih jauh, dampak negatifnya jauh lebih besar dibandingan dampak positifnya.
2. Orang tua memiliki tanggungjawab untuk mengawasi, mendampingi dan menseleksi acara-acara televisi yang menjadi tontonan anaknya.
3. Dampak negatif nonton televisi yang berlebihan yaitu:
a. anak 0–4 tahun menggangu pertumbuhan otak, menghambat pertumbuhan berbicara, kemampuan herbal membaca maupun maupun memahaminya, menghambat anak dalam mengekspresikan pikiran melalui tulisan.
b. Anak 5-10 tahun, meningkatkan agresivitas dan tindak kekerasan
c. Berprilaku konsumtif karena rayuan iklan
d. Mengurangi kreatifitas, kurang bermain dan bersosialisasi, menjadi manusia individualis dan sendiri
e. Televisi menjadi pelarian dari setiap keborosan yang dialami
f. Meningkatkan kemungkinan obesitas.
g. Merenggangkan hubungan antar anggota keluarga.
h. Lebih cepat Matang secara seksual
4. Apa yang bisa dilakukan orangtua:
a. Pilih acara yang sesuai dengan usia anak
b. Dampingi anak memonton TV
c. Letakan TV di ruang tengah, hindari menyediakan TV dikamar anak.
d. Tanyakan acara favorit untuk didiskusikan
e. Ajak anak keluar rumah untuk menikmati alam dan lingkungan, bersosialisasi secara positif dengan orang lain.
f. Perbanyak membaca buku, ajak anak ke toko dan perpustakaan
g. Perbanyak mendengarkan radio, sebagai mengganti menonton TV
  1. Saran
Adapun saran yang bisa ditawarkan dari penjabaran diatas yaitu:
  1. Setiap Orangtua harus bisa mengontrol tontonan anaknya. Disamping itu orang tua juga harus bisa menjadi kontrol bagi pihak penyiar televisi untuk memberikan saran ataupun kritikan bahkan menentang acara televisi yang bisa berdampak negatif bagi pemirsannya.
  2. Bagi Pemerintah harus melakukan penyaringan terhadap setiap acara televisi, serta harus adanya standarisasi film yang layang untuk di tayangkan atau tidak layak.
  3. Bagi pihak penyiar televisi, seharusnya tidak hanya mementingkan keuntungan tetapi harus mempertimbngkan dampaka dari acra tersebut. Pihak penyiar juga harus mengatur acara televisi agar fungsi dari televisi sebagai sarana informatif, edukatif, rekreatif dan sebagai sarana mensosialisasikan nilai-nilai atau pemahaman-pemahaman baik yang lama maupun yang baru, dapat berjalan sebagaimana fungsinya.